🐯 Hadits Perlakukan Orang Lain Sebagaimana Kamu Ingin Diperlakukan

Kamuharus memperlakukan orang lain, sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh orang lain juga. Menurut saya itu adalah salah satu hal yang bisa dipegang atau menjadi Terakhirdiperbaharui: Jumat, 08 Maret 2019 pukul 10:45 am. Tautan: Hadits Tentang Memaafkan dan Anjuran Memaafkan Orang Yang Menyakiti Kita merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. dalam pembahasan Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala (tamannya orang-orang yang Abstract Dalam beberapa hal, Islam sering dituduh sebagai agama yang diskriminatif, khususnya terkait dengan relasi antar umat beragama. Tuduhan ini didasarkan pada banyaknya hadis yang secara 1 Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan Jika kamu bertanya, "Bagaimana aku harus bersikap kepada orang lain?", jawabannya sebenarnya sangat mudah. Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan. Pastinya kamu ingin diperlakukan dengan baik dan penuh respek bukan? Maka jangan menunggu. Berinisiatiflah Eps21 Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan (02) Karya SH Mintardja Demikian malam menjadi semakin gelap, maka mereka- pun mulai dengan laku yang terakhir yang harus mereka jalani, yang 1KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM: KAJIAN TEMATIK AL-QURAN DAN HADITS Nurul Amin, M.Ag nurulamin@ STAI Muhammadiyah Tulungagung Jawa Timur – Indonesia www.staim-tulungagung.ac.id (Disampaikan pada Seminar Konfederasi Pembangunan Kedamaian Masyarakat Thailand Selatan) Pendahuluan Manusia diciptakan 5Kerugian Tidak Memiliki Sopan Santun kepada Orang Lain. Terkadang bersikap sopan santun menjadi hal yang susah dibiasakan seperti tiba-tiba menyerobot antrean, suka memotong perkataan orang, lebih asyik main gawai daripada mendengarkan, dan lainnya. Apabila hal itu menjadi kebiasaan, maka kamu akan mengalami beberapa kerugian seperti Sedangkanzalim yang mengotori hati seperti memfitnah, berghibah, sombong, dengki, dan berdusta. Mereka akan mendapatkan balasannya secara langsung didunia dan mendapatkan siksaan di neraka kelak. Yang kedua adalah durhaka kepada orang tua, seperti yang kita ketahui islam sangat memuliakan orang tua, sebagaimana firman-firman Allah dalam Al- Quran. Sungguh kamu sekalian akan mengikuti sunnah orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke dalam sarang biawak, niscaya kamu sekalian akan mengikuti mereka." (HR. Muslim) "Seandainya anak cucu adam mempunyai harta sepuluh lembah, tentu dia masih ingin memiliki yang ketiga. UsX0ix. Hadis 40 Imam Nawawi, Hadis 26 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلُّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ وَ تُمِيْطُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ [رواه البخاري ومسلم] Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda Setiap anggota tubuh manusia wajib disedekahi, setiap hari dimana matahari terbit lalu engkau berlaku adil terhadap dua orang yang bertikai adalah sedekah, engkau menolong seseorang yang berkendaraan lalu engkau bantu dia untuk naik kendaraanya atau mengangkatkan barangnya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah, setiap langkah ketika engkau berjalan menuju shalat adalah sedekah dan menghilangkan gangguan dari jalan adalah sedekah. Riwayat buy steroids online Bukhori dan Muslim Pengajaran Hadis 1. Bersyukur kepada Allah ta’ala setiap hari atas kesehatan anggota badan. 2. Allah telah menjadikan -sebagai rasa syukur terhadap ni’mat-Nya- setiap anggota badan untuk menolong hamba-hamba Allah ta’ala, bersedekah kepada mereka dengan menggunakannya sesuai kemaslahatannya. 3. Temasuk sedekah adalah Menahan tangan dan lisan untuk tidak menyakiti orang lain, justru seharusnya digunakan untuk menunaikan hak-hak setiap muslim. 4. Jasad harus dikeluarkan zakatnya sebagaimana harta ada zakatnya. Zakat badan adalah melakukan perbuatan baik, bersedekah dan pintu-pintunya banyak. 5. Anjuran untuk mendamaikan kedua belah fihak, tolong menolong, mengucapkan kalimat yang baik, berjalan menuju shalat dan menyingkirkan penghalang dari shalat. 6. Anjuran untuk membersihkan sarana-sarana umum. 7. Anjuran untuk melakukan keadilan, karena dengan keadilanlah ditegakkan langit dan bumi. Kini Anda Boleh Beli Barangan Dapur Secara Online, Tak Perlu Kedai Lagi!! 🌍 🎙 Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه لله تعالى 📗 Kitābul Jāmi’ Bulughul Maram 📝 AlHāfizh Ibnu Hajar ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ~~~~~~~ بسم اللّه الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله Shahābat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Kita masuk pada hadīts yang ke-20. وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم -{ مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ } أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ. Dari shahābat Abi Shirmah radhiyallāhu Ta’āla anhu beliau berkata, Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allāh akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan menyusahkan seorang muslim maka Allāh akan menyusahkan dia.” Hadīts riwayat Abū Dāwūd nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imām At Tirmidzi. Makna dari hadīts ini tanpa diragukan lagi adalah makna yang benar apalagi ada hadīts-hadīts lain yang menguatkan semakna dengan hadīts ini. Contohnya seperti hadīts yang shahīh dalam Shahīh Muslim nomor 1828, Nabi pernah berdoa اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ “Ya Allāh, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia.” Hadīts ini menunjukan akan dua perkara penting dalam syari’at, yaitu ⑴ Kaedah yang sangat agung الجزاء مماثلا للعمل من جنسه في الخير والشر Bahwasanya balasan sesuai dengan jenis amalan dan ini berlaku dalam kebaikan maupun dalam keburukan. Dan inilah hikmah Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Allāh memberikan balasan sesuai dengan apa yang dilakukan oleh seorang hamba. ⇒Barangsiapa melakulan amalan yang dicintai oleh Allāh, Allāh akan mencintainya, barangsiapa melakukan amalan yang dibenci oleh Allāh, Allah akan membencinya. ⇒Barangsiapa memudahkan seorang muslim maka Allāh akan mudahkan urusannya di dunia maupun diakhirat. ⇒Barangsiapa yang menghilangkan penderitaan seorang muslim maka Allāh akan menghilangkan penderitaannya di dunia dan juga di akhirat. ⇒Barangsiapa seorang hamba membantu seorang hamba untuk memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allāh akan membantu untuk memenuhi kebutuhannya. Ini semua dalam kebaikan, sebaliknya dalam keburukan pun demikian. ⇒Barangsiapa memberi kemudharatan kepada seorang muslim maka Allāh akan memberikan kemudharatan kepada dia. ⇒Barangsiapa membuat makar, maka Allāh akan membuat makar kepada dia ⇒Barangsiapa membuat susah, menimbulkan kesulitan bagi saudaranya maka Allāh akan membuat dia susah juga. Ini berlaku dalam segala hal, jadi balasan sesuai dengan perbuatan, ini berlaku pada kebaikan maupun keburukan. ⑵ Kaedah yang sangat agung yang disebutkan para ulamā dengan istilah الضرر يزال Bahwasanya kemudharatan harus dihilangkan. Dan ini sesuai dengan hadīts yang lain, yang mashyur hadīts hasan, Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda لاضَرَرَ وَلاضِرَارَ Tidak boleh memberi kemudharatan sama sekali baik memberi kemudharatan kepada diri sendiri ataupun kepada orang lain. ⇒Intinya kemudharatan harus dihilangkan sama sekali. Kemudharatan di sini sama dengan hadīts yang sedang kita bahas, “Barangsiapa memberi kemudhatan kepada orang lain, maka Allāh akan memberi kemudharatan kepada dia.” Kemudharatan itu dalam dua bentuk → Bentuk pertama Menghalangi mashlahat yang seharusnya diterima oleh orang lain, kemaslahatan dia akhirnya tidak dia dapatkan. Berarti kita memberikan kemudharatan kepada dia. → Bentuk kedua Memberi kemudharatan secara langsung kepada dia, seperti mengganggunya, menyakitinya dan yang lainnya. Oleh karenanya hadīts ini umum مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ Barangsiapa memberi kemudharatan kepada seorang muslim yang lain. Dan berlaku dalam segala hal. Apakah memberi kemudharatan yang berkaitan dengan hartanya, jiwanya tubuhnya, harga dirinya, anaknya, istrinya, orang tuanya semua kemudharatan tidak boleh kita berikan kepada orang lain, berkaitan dengan apapun dia. Banyak bentuk-bentuk muamalah transaksi-transaksi yang diharāmkan oleh Nabi shallallāhu alayhi wa sallam karena akan memberikan kemudharatan kepada orang lain. Seperti Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam melakukan ghisy penipuan dalam jual beli. Demikian juga an najasy jual beli tidak boleh juga seorang jual beli dengan menutupi aib-aib barang yang hendak dijual. Ini semua dilarang. Semua perkara yang bisa mendatangkan kemudharatan kepada saudara maka dilarang dalam syari’at berkaitan dengan hadīts ini. Demikian pula tatkala seseorang bersyarikat dengan saudaranya dalam jual beli menjadikan dia patner atau teman dalam jual beli maka tidak boleh dia memberi kemudharatan kepada patnernya dalam praktek jual beli. Demikian juga seorang tidak boleh mengganggu tetangganya baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Demikian juga tidak boleh seseorang memberi kemudharatan kepada orang yang memberi hutang kepada dia orang yang telah membantunya kemudian dia tunda-tunda pembayarannya padahal dia mampu untuk membayarnya. Ini semua kemudharatan, dan dilarang dalam syari’at, bahkan tidak boleh seseorang memberi wasiat yang memberi kemudharatan kepada ahli warisnya. Oleh karena itu, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَى بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ “Bahwasanya harta waris itu dibagi setelah wasiat yang diwasiatkan setelah membayar hutang dengan syarat tidak boleh memberi kemudharatan.” QS An Nisā’ 12 Misalnya Seorang sebelum meninggal dia menulis wasiat, dia mengkhususkan sebagian harta kepada sebagian ahli warisnya lebih daripada yang lainnya, maka ini memberi kemudharatan kepada ahli waris yang lain. Ini memberi kemudharatan kepada ahlu waris yang lain karena dia khususkan sebagian harta kepada sebagian ahli waris, sementara yang lainnya tidak diberikan. Atau dia sengaja mengurangi harta warisan, atau dia memberi wasiat kepada selain ahli waris dalam rangka untuk memberi kemudharatan kepada ahli waris. Ini semua dilarang karena memberi kemudharatan. Demikian juga tidak boleh seorang suami memberi kemudharatan kepada istrinya dengan segala bentuk. Misalnya Dia menahan istrinya, istrinya tidak dia cerai sehingga istrinya sakit hati dan hidupnya terkatung-katung seakan-akan tidak memiliki suami. Atau istrinya sudah dia cerai kemudian menjelang selesai masa iddah kemudian suami tersebut kembali lagi rujuk lagi dengan niatnya bukan untuk mengembalikan kemaslahatan pernikahan, namun untuk menyakiti hati mantan istrinya dengan tujuan agar mantan istrinya tidak bisa menikah lagi dengan orang lain. Demikian juga jika seorang suami memiliki istri lebih dari satu kemudian dia lebih condong kepada salah satu istrinya, maka ini memberi kemudharatan kepada istri yang lain. Ini semua dilarang. Dan diantara kemudharatan yang sangat berat telah kita sebutkan di awal bahwasanya tidak boleh seorang memberi kemudharatan kepada muslim yang lain dalam segala hal, baik yang berkaitan dengan hartanya, jiwanya dan juga berkaitan dengan harga dirinya. Diantara kemudharatan yang sangat besar yang sangat mungkin seorang terlupakan yaitu menjatuhkan harga diri orang lain. Seorang tatkala mencuri harta orang lain dia tahu bahwa dia telah memberi kemudharatan kepada orang tersebut, atau dia pukul orang lain dan dia tahu dia memberi kemudharatan kepada orang tersebut. Tapi kalau dia menghībah, menjatuhkan atau mengungkap kejelekan orang dan dia merasa dia tidak memberi kemudharatan, padahal itu merupakan kemudharatan yang lebih besar daripada kemudharatan yang berkaitan dengan harta dan jiwa. Oleh karenanya sebagaimana seorang penyair pernah berkata جراحات السنان لها إلتئام ولا يلتام ما جرح اللسان Bahwasanya luka yang disebabkan sayatan pedang masih bisa diperbaiki bisa sembuh akan tetapi luka yang disebabkan oleh sayatan lisan maka susah untuk disembuhkan. Shahābat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. ⇒Jadi seluruh bentuk memberi kemudharatan kepada orang lain maka dilarang. Demikian juga Rasūlullāh shallallāhu alayhi wa sallam bersabda dalam hadīts ini وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ الله عَلَيْهِ “Barangsiapa memberatkan seorang muslim maka dia akan diberi keberatan kesulitan juga oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.” Terutama orang-orang yang bekerja di instansi pemerintah atau yang berkaitan dengan urusan orang banyak, hendaknya dia berusaha untuk bekerja dengan baik agar tidak merepotkan kaum muslimin. Urusan yang berkaitan dengan kenegaraan hendaknya dikerjakan dengan baik agar tidak merepotkan orang lain, tapi kalau dia sengaja merepotkan orang lain maka dia akan mendapatkan kerepotan dari Allāh di dunia maupun di akhirat. Wallāhu Ta’āla A’lam bish Shawwab. ________ Ilustrasi mendukung teman. Foto Shutter StockAda kesalahan fatal selama ini di masyarakat yaitu semboyan "perlakukan orang lain sebagaimana kita mau diperlakukan". Yang harus kita sadari adalah kita dan orang lain itu individu yang berbeda yang punya pandangan dan keyakinan yang berbeda pula. Semboyan itu, menurut saya adalah semboyan yang sudah banyak makan korban. Korban jiwa maupun korban perasaan. Mengapa demikian? Contoh kasus, kita misalnya dalam kondisi hujan, tidak suka basah-basahan walaupun hanya terkena gerimis. Teman kita menganggap gerimis sebagai hal kecil yang biasa diterobosnya dalam kondisi apapun. Ketika teman kita meyakinkan dan mencoba memaksakan bahwa gerimis bukan hal yang harus dibesar-besarkan, di sinilah kita merasa tidak enak dan dipaksa untuk mengikuti gaya hidup orang lain. Sejak 2023 ini, saya sudah mengganti semboyan tersebut dengan "perlakukan orang lain sebagaimana dia mau diperlakukan". Semboyan itu lebih manusiawi dan humanis. Saya sudah lebih kalem dengan semua yang terjadi. Apa saja yang diinginkan orang yang interaksi dengan saya, saya akan mengikuti apa yang diinginkannya tentu saja sepanjang tidak mengganggu kepentingan saya. Yang saya maksudkan adalah keinginan orang, bagaimana dia mau diperlakukan. Hidup adalah seni bernegosiasi dengan orang lain. Sebab, sejatinya kita memang hidup di antara manusia-manusia lain sebagai pelengkap hidup kita. Saya mencoba untuk tidak lagi memandang sesuatu dari sisi-sisi yang hanya memakai perasaan. Logika harus lebih diutamakan. Kita dan manusia lain bukanlah sesuatu yang harus terhubung secara terus-terusan. Mereka punya kepentingan masing-masing yang punya masa kedaluwarsa dan terimalah bahwa manusia datang dan pergi sesuai dengan tingkat kebutuhan. Kita tidak boleh menafikan hal itu. Dalam dunia psikologi, orang tidak suka dipaksa. Maka dengarkan sekelilingmu dengan baik. Kalau ada yang tidak suka dengan model perlakuanmu ke orang karena standar yang kamu pakai adalah standar dirimu segera di era digital, semua lingkar komunikasi kita rasa-rasanya hanya ada dalam genggaman. Saya sudah lebih menitikberatkan perhatian terhadap hal-hal krusial dalam hidup. Teman kerja atau kolega saat ini mengambil porsi yang banyak dalam hidup keseharian saya. Dengan merekalah saya membina sikap baik dan team work yang saling peduli. Sepuluh jam kurang lebih sehari saya menghabiskan waktu dengan mereka. Berusaha menjadikan gadget hanya untuk sarana mencari informasi-informasi penting. Tidak lagi membalas chat pakai hati namun, sudah pakai jari sehingga enteng saja rasanya kalau ada yang tidak baca japri sampai berminggu-minggu. Toh yang rugi bukan saya, karena saya menyampaikan info yang penting. Untuk yang masih suka berselisih paham dengan orang lain, mungkin mindset-mu harus segera diubah. Buang jauh-jauh semboyan "perlakukan orang lain sebagaimana kamu mau diperlakukan". Hal itu yang membuat dunia gaduh dan riuh. Di tahun 2023 ini, mulailah "perlakukan orang sebagaimana dia mau diperlakukan". Kemudian rasakan dunia akan lebih cerah dan hidup menjadi lebih ringan.

hadits perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan