🌟 Rangkaian Listrik Pada Gambar Diatas Disusun Secara
HambatanSeri merupakan rangakaian yang disusun secara berderetan dalam satu garis lurus. Dalam rangkaian seri, besar arus (I) selalu sama di setiap titik rangkaian. Tegangan total adalah 4 Volt. Hitung Kuat arus listrik pada rangkaian. Pembahasan R2=4 Ohm dan R3=12 Ohm sebagaimana gambar dibawah. Dialiri tegangan listrik sebesar 3 Volt
Padarangkaian diatas tegangan nya 1.5V (dilingkari warna biru), kuat arus 2A (dilingkari warna hijau), dan hambatannya 750m Ω atau 0.75Ω (dilingkari warna merah). Maka pada rangkaian pada hambatan seri R1 dan R2 nilai kuat arus nya 0.5A dan pada hambatan pada R3 nilai kuat arusnya 1.5A maka total kuat arusnya 2A
Gambar3.1 Rangkaian Seri Gambar 3.2 Rangkaian Req V = V1+V2+.+Vn = I.R1+ I.R2+..+I.Rn = I.Rtotal Dimana : V = Tegangan sumber (volt) V1,V2,Vn = Tegangan pada masing-masing tahanan I = Arus Beberapa tahanan disusun secara parallel, bila setiap tahanan dihubungkan langsung antara dua terminal dari satu gabungan cabang. I1 I2 In E R1 R2 Rn
Penyelesaian: Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang komponen-komponennya disusun secara sejajar atau bercabang. Gunakan persamaan hambatan total pada rangkaian paralel. Gunakan persamaan hukum Ohm untuk menghitung arus. Dengan demikian, hambatan total rangkaian tersebut sedangkan arus rangkaian tersebut 0,5 A.
7 Sebuah generator listrik di rumah sakit menghasilkan arus searah bertegangan 100 V. Jika lima buah lampu masing-masing 1000 W, 100V disusun secara paralel dan dihubungkan dengan generator listrik, maka arus yang harus dialirkan ke sumber sehingga lampu dapat digunakan semestinya adalah. A. 100 A B. 5 A C. 50 A D. 1 A E. 10 A
Dengandemikia kuat arus yang mengalir ke hambatan R pada gambar diatas adalah : ε s n ε. I =────── = ────── R + r s R + n r. Susunan parallel sumber tegangan . Beberapa sumber tegangan juga dapat disusun secara parallel. Pada susunan ini ggl tidak berubah tetapi kemampuan untuk menghasilkan arus listrik lebih besar.
Perhatikangambar berikut ini dan hitung arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut! Soal arus listrik Pembahasan Dari soal diatas, diketahui bahwa: R1 = 2 ohm R2 = 2 ohm R3 = 2 ohm V = 3 V Jawaban Untuk Mencari (R) paralel Rp = 1 ohm Rtot = 2 + 1 = 3 Ohm V = I x R I = V/R I = 1 A Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel
Perhatikangambar di samping!Pada gambar rangkaian listrik di samping, lampu disusun secara? seri bebas paralel campuran Semua jawaban benar Jawaban: C. paralel. Dilansir dari Ensiklopedia, perhatikan gambar di samping!pada gambar rangkaian listrik di samping, lampu disusun secara paralel. Setelah menemukan jawaban atas soal/pertanyaan yang kamu punya, jangan lupa untuk berbagi dengan yang
2 Amatilah nyala lampu pada kedua rangkaian tersebut setelah dihubungkan dengan baterai sebagai sumber arus listrik 3. Bandingkanlah nyala lampu yang disusun secara seri dan paralel. 4. Lepaslah salah satu bola lampu pada rangkaian seri dan paralel 5. Amatilah dan bandingkan nyala lampu yang terjadi pada rangkaian seri dan paralel. 6.
CILf85. College Loan Consolidation Wednesday, September 24th, 2014 - Kelas IX Rangkaian listrik adalah hubungan beberapa alat listrik yang membentuk suatu sistem kelistrikan. Rangkaian listrik dengan aliran arus listrik merupakan rangkaian listrik tertutup dan rangkaian listrik tanpa aliran listrik merupakan rangkaian listrik terbuka. Berikut gambar yang dimaksud dengan rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik Rangkaian Listrik Terbuka Dan Tertutup Pada gambar rangkaian listrik terbuka lampu tidak menyala karena tidak ada aliran muatan listrik pada penghantar sebab saklar dibuka, sering disebut rangkaian terbuka. Sedangkan pada gambar rangkaian listrik tertutup lampu menyala karena ada aliran muatan listrik sebab saklar tertutup, sering disebut rangkaian tertutup. Jadi, arus listrik mengalir hanya pada rangkaian tertutup. Arus listrik muncul ketika elektron-elektron bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Arah gerakan elektron ini berlawanan dengan arah arus listrik. Jadi, akibat pergerakan elektron-elektron ini, muncul arus listrik yang arahnya dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada rangkaian tertutup, sumber tegangan dapat menimbulkan beda potensial dalam rangkaian. Dengan adanya perbedaan potensial ini elektron-elektron terdorong untuk bergerak dari potensial rendah kutub - ke potensial tinggi kutub +. Kondisi ini akan menimbulkan arus listrik dalam rangkaian yang arahnya dari potensial tinggi kutub + ke potensial rendah -. Kuat Arus Pada Rangkaian Listrik Besar atau kecilnya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap sekon disebut kuat arus listrik. Kuat arus listrik dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan amperemeter. Amperemeter disusun secara berurutan seri dalam rangkaian listrik, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Cara mengukur arus listrik dengan ampere meter Amperemeter yang biasa digunakan di laboratorium sekolah adalah sebagai berikut. Amperemeter yang terdiri atas basikmeter ditambah shunt ammeter. Avometer singkatan dari ampere, volt, ohmmeter. Bila chanel ditunjukkan pada huruf A, maka yang terukur oleh avometer adalah kuat arus. Untuk amperemeter yang ada di dalam kit listrik, bila plat yang dapat digeser menutupi huruf V, maka huruf A yang terlihat berfungsi sebagai ammeter. Cara membaca skala pada amperemeter adalah sebagai berikut. Setelah amperemeter terpasang pada rangkaian dan saklar ditutup, maka arus listrik mengalir dan jarum amperemeter menunjuk angka tertentu sesuai dengan besar arus yang terukur. Misalnya amperemeter akan digunakan untuk mengukur kuat arus maksimum satu ampere, maka masing-masing ujung kabel dimasukkan ke angka nol dan satu. Bila jarum menunjukkan angka tertentu, misalnya angka 40 skala bawah atau 20 skala atas, maka besar arus listrik adalah dan untuk skala atas kuat arus besarnya Pada rangkaian percobaan pertama lampu pijar menyala dan jarum amperemeter menyimpang. Hal itu menunjukkan bahwa arus mengalir melalui lampu pijar. Kuat arus yang melalui lampu pijar diukur dengan amperemeter, dan satuan kuat arus adalah ampere. Apakah yang dimaksud 1 ampere itu? 1 ampere adalah besar muatan listrik 1 Coulumb yang mengalir melalui penghantar setiap 1 sekon. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut. Dimana q = muatan listrik c = Coulomb t = waktu sekon I = kuat arus listrik C/s atau A Satuan kuat arus yang lebih kecil yaitu miliampere dapat ditulis mA, mikroampere dapat ditulis μA. Hukum Kirchoff Tetang Arus Listrik Rangkaian bercabang Dalam rangkaian bercabang, kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama besar dengan kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Jika kuat arus yang masuk ke titik percabangan adalah I, dan arus yang keluar dari titik percabangan adalah I1, I2, I3, dan I4 maka berlaku hubungan I = I1+ I2+ I3+ I4 Persamaan ini dikenal sebagai hukum Kirchoff. Secara fisis dapat diartikan kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama besarnya dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Tegangan Pada Rangkaian Listrik Tegangan listrik sering diistilahkan dengan beda potensial diberi lambang V singkatan dari Voltase yang artinya tegangan. Arus listrik mengalir dari titik A melalui lampu ke B karena ada beda potensial. Supaya arus listrik terus-menerus mengalir, maka muatan yang sampai di B harus dikembalikan di A dengan menggunakan sumber tegangan. Sedangkan untuk mengembalikan muatan listrik dari B ke A, sumber tegangan memerlukan energi. Jadi, beda potensial adalah banyaknya energi yang berfungsi untuk mengalirkan setiap Coulumb muatan dari satu titik ke titik yang lain. Apabila energi W, muatan listrik q, maka beda potensial V dapat dirumuskan Dimana W = energi, satuan Joule q = muatan, satuan Coulumb V = Beda Potensial, satuan Volt Dua titik dikatakan mempunyai beda potensial 1 Volt, apabila sumber tegangan itu mengeluarkan energi sebesar satu Joule untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu Coulumb dari satu titik ke titik yang lain. Cara Mengukur Beda Tegangan Listrik Beda Potensial Bagaimana cara mengukur beda potensial? Ikutilah pembahasan berikut ini! Untuk mengukur beda potensial berbagai sumber listrik, misalnya baterai atau mengukur tegangan antara ujung-ujung suatu alat listrik, misalnya lampu digunakan alat ukut yang disebut Voltmeter. Voltmeter harus dipasang paralel dengan sumber listrik atau peralatan listrik yang akan diukur tegangannya. Jika kita hendak mengukur tegangan lampu pijar, digunakan dua utas kabel untuk menghubungkan paralel kedua ujung lampu pijar titik A dan B dengan kedua terminal Voltmeter, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini. Untuk mengukur tegangan sumber listrik arus searah misalnya baterai atau aki, ujung yang potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan ke terminal positif Voltmeter dan potensial yang lebih rendah dihubungkan ke terminal negatif Voltmeter. Baterai yang dihubungkan ke Voltmeter menghasilkan tegangan tertentu yang disebut tegangan sumber. Setelah dihubungkan dengan lampu maka tegangannya menjadi lebih kecil, tegangan dalam rangkaian tersebut dikatakan tegangan jepit. Apabila beberapa buah baterai dirangkai berurutan secara seri besar tegangannya adalah jumlah dari masing-masing tegangan baterai. Misalnya, sebuah baterai mempunyai tegangan 1,5 Volt, maka 3 buah baterai yang dirangkaikan secara seri, tegangan sumbernya menjadi 4,5 Volt. Bila ketiga baterai dirangkai sejajar paralel, tegangan sumbernya tetap 1,5 Volt tapi waktu pemakainnya tiga kali lebih lama. Secara matematis ditulis sebagai berikut Etot = untuk rangkain seri Etot = E untuk rangkain paralel Dimana n = jumlah baterai Hubungan Antara Kuat Arus dan Tegangan Listrik Hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik merupakan karakteristik penting yang berkaitan dengan berbagai peralatan listrik. Bagaimanakah bentuk hubungan arus listrik dengan tegangan atau beda potensial? Orang yang pertama kali menyatakan hubungan kuat arus dengan beda potensial adalah George Simon Ohm. Pernyataannya dikenal dengan hukum Ohm yang berbunyi “Hasil bagi beda potensial dengan kuat arus adalah tetap”. Hubungan antara kuat arus I dan tegangan V merupakan hubungan yang linear, artinya makin besar tegangan makin besar pula kuat arus, makin kecil tegangan makin kecil pula kuat arus. Hubungan tegangan dengan kuat arus dapat ditulis sebagai berikut V ~ I V sebanding I Secara umum dapat ditulis V = I . C C adalah konstanta pembanding yang nilainya selalu tetap untuk berbagai V dan I. Konstanta inilah yang disebut hambatan sehingga perumusannya menjadi sebagai berikut V = I x R Jadi, hambatan listrik adalah hasil bagi tegangan beda potensial antara ujungujung penghantar dengan kuat arus yang melalui penghantar tersebut. Jika ditulis dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut R=V/I Dimana R = hambatan, satuannya Ohm V = tegangan, satuannya Volt I = kuat arus, satuannya ampere R adalah faktor pembanding yang nilainya tetap, inilah yang disebut hambatan atau resistansi. Penerapan Hukum Ohm dalam Kehidupan Sehari-hari Alat listrik misalnya lampu pijar, seterika listrik memiliki bagian yang mengalirkan arus listrik yang disebut elemen pemanas. Pada bola lampu pijar, elemen pemanasnya adalah filamen listrik yang terbuat dari tungsten. Filamen listrik ini memiliki hambatan konstan R. Jika bola lampu pijar diberi tegangan V, sesuai dengan hukum ohm, kuat arus listrik yang mengalir melalui filamen adalah I =V/R Tegangan yang diberikan pada suatu alat listrik harus disesuaikan dengan tegangan yang seharusnya diperuntukkan bagi alat itu. Sebagai contoh, jika lampu pijar diberi tegangan yang melebihi tegangan yang seharusnya, elemen pemanas pada lampu pijar akan dilalui oleh arus lebih arus yang melebihi arus yang seharusnya, akan mengakibatkan elemen pemanas rusak. Jika tegangan yang diberikan pada alat listrik lebih kecil daripada tegangan yang seharusnya, maka arus yang mengalir menjadi kurang. Kondisi ini dapat terjadi pada penggunaan kompor listrik dengan tegangan lebih rendah, maka arus yang mengalir juga kurang. Dengan aliran arus yang kurang ini proses pemanasan elemennya menjadi lambat. Contoh lain yang sering dijumpai adalah redupnya lampu pijar ketika mengalami penurunan tegangan. Hambatan Listrik Resistor Komponen listrik yang khusus dibuat untuk menghasilkan hambatan listrik pada suatu rangkaian disebut penghambat atau resistor. Jika penghambat dihubungkan pada suatu rangkaian listrik, penghambat mengurangi kuat arus listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik tersebut. Dalam rangkaian-rangkaian yang rumit seperti dalam radio dan televisi, penghambat digunakan untuk menjaga kuat arus dan beda potensial pada nilai yang tertentu besarnya agar komponen-komponen listrik lainnya dalam rangkaian dapat berfungsi secara baik. Sebuah penghambat sederhana biasanya dibuat dari kawat nikhrom yang tipis. Beberapa penghambat yang dijual di pasaran ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada gambar itu tampak penghambat variabel tipe berputar yang digunakan sebagai pengatur volume suara radio. Penghambat variabel yaitu suatu penghambat yang nilai hambatan listriknya dapat diubah-ubah. Tipe lain dari penghambat variabel ditunjukkan pada gambar berikut. Penghambat variabel ini dikenal sebagai rheostat, dan digunakan untuk mengubah kuat arus listrik yang mengalir melalui rangkaian listrik. Dengan menggeser posisi kontak luncur, panjang kumparan kawat yang dihubungkan pada rangkaian listrik berubah, dan ini mengubah nilai hambatan listrik kumparan kawat. Akibatnya, kuat arus listrik yang mengalir dari kutub ke kutub berubah. Pada gambar diatas ditunjukkan penghambat variabel yang memiliki tiga kutub yang memungkinkan untuk digunakan sebagai pembagi tegangan atau potensiometer. Potensiometer yang dihubungkan dengan baterai dapat memberikan nilai tegangan listrik mulai dari nol samai dengan tegangan baterai. Mengukur Hambatan Listrik Untuk mengukur hambatan listrik dapat digunakan Ohmmeter. Dengan Ohmmeter besarnya hambatan dapat langsung dibaca pada skala. Salah satu ciri Ohmmeter adalah adanya tanda pada skala alat itu. Biasanya Ohmmeter dipasang bersama-sama dengan Voltmeter dan Amperemeter dalam suatu perangkat alat yang disebut multimeter atau AVO meter Ampermeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Dengan multimeter ini besaran pada rangkaian listrik dapat diukur semua.
1. Rangkaian listrik pada gambar di atas disebut rangkaiana. serib. paralelc. campurand. sederhana2. Jika lampu sebelah kanan mati, maka lampudi kiri ....a. ikut matib. tetap hidupC. berkedipd. menyala3. Rangkaian listrik tersebut dipasang secaraa. berderetb. bercabangc. sejajard. bersusun4. Rangkaian listrik seri dipasang secara ....a. berurutanb. bercabangc. bersusund. bertumpuk5. Contoh penggunaan rangkaian listrik paralelyaitu pada...a. Senterb. lampu jalanc. lampu hias di tamand. lampu lalu lintas6. Contoh penggunaan rangkaian seri yaitupada ....a. senterb. lampu lalu lintasc. distribusi listrik PLNd. stopkontak di rumah7. Berikut yang termasuk kelemahan rangkaianparalel adalah ...a. nyala lampu sama terangb. boros kabelc. jika lampu satu mati, lampu lain masihmenyalad. nyala lampu tidak sama terang​ Jawaban1. A. Seri2. A. Ikut mati3. C. sejajar4. A. berurutan5. D. lampu lalu lintas6. A. Seri7. D. Nyala lampu tidak sama terangPenjelasan Semoga membantu Jawaban tersebut adalah gambar rangkai an lampu sebelah kiri mati lampu sebelah kanann juga ikut tersebut dinamakan rangkai an seri jadi disuun secara seri di pasang secara lampu paralel sering di gunakan dalam lampu lampu seri seringbdi gunakan dalam lampu lalu rangkaian parrel adalah Boros kabel.
Listrik Arus Searah Pengertian, Dan Sumber Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap Listrik berasal dari kata elektron yang berarti batu ambar. Jika sebuah batu ambar digosok dengan kain sutra, maka batu akan dapat menarik benda-benda ringan seperti sobekan kertas. Dari hal tersebut maka dikatakan batu ambar tersebut bermuatan listrik. Muatan merupakan ciri dasar dari semua penyusun zat. Zat tersusun dari proton, netron dan elektron. Elektron memiliki muatan negatif dan proton memiliki muatan positif. Besarnya muatan listrik dilambangkan dengan Q yang dimiliki sebuah benda, secara sederhana menunjukkan berapa kurang atau lebihnya jumlah muatan negatif dibanding dengan jumlah muatan positifnya. Pengertian Listrik Arus Searah Arus listrik searah Direct Current atau DC adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Contoh dari penggunaan listrik arus searah yaitu penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama dibuat oleh Thomas Alfa Edison di akhir abad ke 19 menggunakan listrik arus searah. Generator komersiel yang pertama di dunia juga menggunakan listrik arus searah. Di tahun 1883, Nicola Tesla dianugerahi hak paten untuk penemuannya, arus bolak-balik fase banyak. Pada bulan Mei 1883, dia menyampaikan kuliah klasik kepada The American Institute of Electrical Engineers”A New System of Alternating Current Motors and Tranformers.” Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi penyaluran dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. Walaupun begitu, pada saat pertama peluncuran arus listrik bolak-balik, arus listrik searah masih tetap digunakan. Bahkan, ada yang tidak mau menerima arus bolak-balik. Dengan perkembangan teknologi elektronika saat ini, listrik arus searah DC dapat dihasilkan dengan cara merubah Arus bolak-balik AC menjadi Arus Searah DC dengan menggunakan suatu alat yang disebut Power Supply atau Adaptor. Sebagai dasar dari rangkaian Power Supply adalah sebuah komponen diode yang dapat berfungsi sebagai penyearah, artinya adalah dapat merubah dan menyearahkan arus bolak-balik AC menjadi Arus Searah DC. Gejala Listrik Hukum Coulomb Pengertian muatan listrik menunjukkan bahwa muatan tidak menyebar pada daerah tertentu melainkan berkumpul dalam satu titik. Pada tahun 1785 Charles Coulomb mengadakan penelitian pertama tentang gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan dengan alat yang bernama neraca puntir coulomb. Dari hasil percobaan tersebut, Coulomb berkesimpulan Besarnya gaya interaksi antara dua buah benda titik yang bermuatan listrik adalah berbanding lurus dengan perkalian antara masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan titik tersebut. disimpulkan bahwa adanya gaya coulomb pada muatan +Q dan +q, dalam ruang tersebut terdapat medan listrik. Untuk muatan –Q dan diletakkan muatan uji +q maka akan terjadi gaya coulomb yang saling tarik-menarik antara kedua muatan tersebut. Hukum Faraday Arah medan listrik di beberapa titik dapat dilukiskan secara grafis dengan menggunakan garis-garis gaya kayalan. Konsep dasar ini dikemukakan oleh Michael Faraday yang berbunyi Sebuah garis gaya dalam suatu medan listrik adalah sebuah garis gaya yang dilukiskan apabila garis singgung pada setiap titiknya menunjukkan arah medan listrik pada titik tersebut. Garis gaya menuju keluar dari muatan positif dan masuk menuju kemuatan negatif. Untuk menunjukkan arah-arah garis gaya dapat dilakukan percobaan sebagai berikut Kuat medan listrik pada sebuah titik didalam ruang adalah sebanding dengan jumlah garis gaya per satuan luas permukaan yang tegak lurus medan listrik pada titik tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kuat medan listrik akan terasa kuat apabila jarak antara kedua muatan tersebut saling berdekatan, sehingga garis gaya yang dihasilkan sangat rapat. Sebaliknya jika kedua muatan tersebut berjauhan, maka kuat medan listrik yang terbentuk akan lemah. Penggunaan dari potensial listrik dapat dihubungkan dengan konsep medan listrik, dasar-dasar rangkaian listrik, serta masalah praktis yang terkait dengan piranti-piranti listrik. Untuk menjelaskan definisi dan sifat dari dua buah titik yang saling beda potensial dan terletak pada sebuah medan listrik sebagai beda potensial antara dua titik tersebut. Beda potensial antara dua titik adalah kerja yang dilakukan per satuan muatan jika muatan tersebut dipindahkan. Dalam satuan SI, satuan beda potensial listrik adalah Volt disingkat V, dengan 1 volt= 1 joule/coulomb. Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai bentuk perbandingan energi listrik dengan muatan titik tersebut. Hukum Oersted Jika muatan listrik mengalir melalui kawat penghantar konduktor, maka akan timbul pengaruh magnetik disekitar kawar berarus tersebut. Pengaruh magnetik ini mampu menarik bahan magnetik lainnya. Jika serbuk besi diletakkan disekitar kawat berarus maka serbuk besi tersebut akan berarah secara teratur. Hans Christian Oersted, pada tahun 1820, mengadakan penelitian tentang pengaruh medan magnet disekitar kawat berarus. Susunan percobaan Oersted tersusun seperti gambar dibawah ini. Kawat berarus akan menimbulkan jarum pada kompas bergerak. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Dalam kawat penghantar yang dilewati arus listrik disekitarnya akan timbul garis gaya magnet. Seperti halnya bumi yang memiliki medan magnet, khasiat jarum kompas sudah sangat terkenal. Disekitar medan magnet permanen atau kawat penghantar berarus merupakan daerah medan magnet. Vektor dalam medan magnet tersebut dilambangkan dengan B atau disebut dengan induksi medan magnet. Dalam SI, satuan induksi magnet B adalah Tesla. Rangkaian Listrik Arus Searah Hukum Ohm Jika beda potensial pada ujung kawat dapat dipertahankan konstan, maka akan menimbulkan aliran muatan listrik atau yang disebut dengan aliran arus listrik. Definisi arus listrik I adalah jumlah muatan Q listrik yang mengaklir dalam penghantar tiap satuan waktu t. Jadi 1 Ampere sama dengan 1 coulomb perdetik. Jika aliran muatan yang mengalir tidak tetap terhadap waktu, maka arus sesaat dapat dihitung sebagai Hukum Kirchoff Aplikasi hukum hanya digunakan untuk analisa rangkaian- rangkaian sederhana. Untuk menganalisa suatu rangkaian yang komplek dapat menggunakan hukum kirchoff tentang arus Kirchoff’s Current Law, disingkat KCL dan hukum kirchoff tentang tegangan Kirchoff’s Voltage Law, disingkat KVL Hukum Kirchoff 1 adalah Hukum Kirchoff Tentang Arus KCL. Jumlah aljabar keseluruhan arus yang menuju titik percabangana adalah nol. Titik percabangan adalah titik pertemuan tiga atau lebih arus ke- atau dari unsur rangkaian atau sumber tegangan. Dalam hukum ini, dipakai suatu perjanjian bahwa arus yang menuju titik percabangan ditulis dengan tanda positif dan aarus yang tudak menuju meninggalkan titik percabangan ditulis dengan tanda negatif. I1 + I2 + I4 = I3, atau I1 + I2 – I3 + I4 = 0 Gambar 9 diatas menjelaskan tentang pengertian dari KCL, dimana nilai arus listrik yang melalui masing-masing tahanan dapat ditentukan. Pengertian yang didapat jumlah keseluruhan nilai arus yang mengalir pada suatu titik percabangan adalah nol. Hukum Kirchoff 2, Hukum Kirchoff tentang tegangan KVL Jumlah aljabar keseluruhan penurunan tegangan voltage drops dalam suatu rangkaian tertutup loop yang dibaca satu arah tertentu sama dengan nol. Yang dimaksud dengan penurunan tegangan dalam hukum tersebut dalam hubunganya dengan satu arah tertentu adalah sebagai berikut unsur tahanan Apabila tegangan dibaca dari + ke -, dengan arah baca yang sama dengan arah arus I yang mengalir, maka harga V=RI adalah penurunan tegangan. Untuk memahaminya beri tanda positif + pada V dan beri tanda positif + pada RI. Sedangkan apabila pembacaan tegangan berlawanan dengan arah arus berilah tanda - V atau -RI. b. Untuk sumber tegangan Bila arah baca dari a ke b, maka adalah suatu penurun tegangan berilah tanda positif pada V. Atau dengan kata lain, apabila menuruti arah baca + dari sumber tegangan, tulis V positif. Sebalik jika pembacaan dari kutub – sumber tegangan maka V ditulis dengan tanda negatif. Pada umumnya rangkaian listrik terdiri dari beberapa loop dan titik-titik percabangan dengan satu atau lebih sumber tegangan yang digunakan. Apabila nilai dari suatu sumber tegangan sudah diketahui, maka besaran yang harus dianalisa adalah nilai arus pada masing-masing penghantar yang masuk atau meninggalkan titik percabangan atau nilai tegangan pada masing-masing tahanan dari rangkaian tersebut. jumlah persamaan yang digunakan untuk menganalisa suatu besaran belum dapat diketahui, yang jelah harus sebanyak jumlah besaran yang hendak diketahui harganya. Catatan yang perlu dikemukakan Banyaknya persamaan KCL yang dapat disajikan adalah sama denganjumlah titik percabangan yang ada dikurang. Banyaknya persamaan KVL sama dengan banyaknya loop independen. Suatu loop dikatakan independen bila tidak dapat dijabarkan dari persamaan KVL loop yang lain. Selain dari catatan diatas, penyelesaian dengan menggunakan sistem penyederhanaan bagian rangkaian yang tersusun seri maupun paralel, akan sangat membantu. Sumber Arus listrik Searah Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah. Sumber listrik arus searah dibagi menjadi empat macam. 1. Elemen Elektrokimia Elemen elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama pemakaiannya sebagai berikut. a. Elemen Primer Elemen primer adalah sumber listrik arus searah yang memerlukan penggantian bahan setelah dipakai. Contoh elemen primer sebagai berikut Elemen volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh Alesandro Volta.. Elemen volta masih diterapkan sampai saat ini. Meskipun bentuknya sudah dimodifikasi. Elemen volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam. Pada zaman dahulu, cairan asam atau garam tersebut berupa kain yang dicelup dalam larutan garam/asam. Penemu elemen daniel adalah John Frederic Daniell. Elemen Daniell adalah elemen yang gaya gerak listriknya agak lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat yang dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen. Depolarisator pada elemen ini adalah larutan tembaga sulfat. Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana kaca yang berisi batang karbon sebagai kutub positif anoda batang seng sebagai kutub negatif katoda Batu kawi sebagai depolarisator larutan amonium klorida sebagai elektrolit Elemen kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari bahan-bahan kering yang tidak dapat diisi kembali sekali pakai. Elemen ini termasuk elemen primer. Contoh elemen kering antara lain, batu baterai dan baterai perak oksida baterai untuk jam tangan. Bahan untuk kutub positif digunakan batang karbon, dan untuk kutub negatif digunakan lempeng seng. b. Elemen Sekunder Elemen sekunder adalah sumber arus listrik yang tidak memerlukan penggantian bahan pereaksi elemen setelah sumber arus habis digunakan. Sumber ini dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi diisi atau disetrum. Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator aki. Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Tegangan Listrik Arus Searah DC. Prinsip kerja dari aumulator adalah berdasarkan proses kimia. Secara sederhana, prinsip kerja akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut. Pemakaian, Pada saat akumulator dipakai, terjadi pelepasan energi dari akumulator menuju lampu. Dalam peristiwa ini, arus listrik mengalir dari kutub positif ke pelat kutub negatif. Setelah akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif dan positif akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda potensial kedua kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi netral. Pengisian, Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir, kita harus menyetrum aki agar dapat digunakan kembali. Pada saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif. Contoh lainnya seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam Hp, laptop, kamera, lampu emergensi dll. 2. Generator Arus Searah Generator arus searah adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak mekanis menjadi energi listrik dengan arus searah. Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar anker, jenis generator DC yaitu Generator penguat terpisah Generator shunt Generator kompon Generator DC terdiri dua bagian, yang pertama stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan yang kedua, bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Prinsip kerja generator ini adalah induksi elektromagnetik perubahan medan magnet yang terjadi pada kumparan kawat sehingga terjadi arus listrik. Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC. 3. Termoelemen Termoelemen adalah sumber arus listrik searah dari proses yang terjadi karena adanya perbedaan suhu. Termoelemen mengubah energi panas menjadi energi listrik. Peristiwa ini dikemukakan oleh Thomas John Seebach pada tahun 1826. Arus yang ditimbulkan dari kejadian ini disebut termoelemen. Semakin besar perbedaan suhu antara A dan B, semakin besar arus yang mengalir. Tetapi, karena arus yang dihasilkan relatif kecil, termoelemen belum dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Sel Surya Solar Cell Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor yang terdiri dari sebuah wilayah-besar dioda p-n junction, di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energi listrik yang berguna. Pengubahan ini disebut efek photovoltaic. Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics. Sel surya memiliki banyak aplikasi. Mereka terutama cocok untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia, seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya dalam bentuk modul atau panel surya dapat dipasang di atap gedung di mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik dalam sebuah pengaturan net metering. Prinsip kerjanya sebagai berikut. Jika pelat foil alumunium terkena cahaya matahari, maka pelat alumunium akan panas dan diteruskan ke pelat silikon. Silikon bersifat semikonduktor, sehingga pada suhu yang tinggi, elektron-elektron akan terlepas dan menempel pada foil alumunium dan muatan-muatan positifnya menempel pada foil besi. Jika kedua foil dihubungkan melalui rangkaian luar, maka akan menimbulkan aliran elektron. Ini karena pada kedua foil tersebut, terdapat perbedaan potensial. Potensial yang dibangkitkan oleh sel surya sangat kecil sehingga membutuhkan banyak sekali sel Sel surya juga terlalu mahal sehingga penggunaannya sangat terbatas pada alat-alat tertentu saja. Besar arusnya pun sangat bergantung pada intensitas cahaya yang menembus pelat, jumlah sel yang ada, dan luas penampang yang terkena cahaya. Contoh barang yang telah menggunakan tenaga surya yaitu, mobil listrik tenaga surya dan sumber energi pada satelit. Perbedaan Listrik Arus Searah Dan Arus Bolak Balik Perbedaan yang paling mendasar dari arus searah dan arus bolak balik adalah terletak pada arah arusnya. Arah arus searah mengalir dalam satu arah sedangkan arah arus bolak-balik mengalir dalam dua arah. Bentuk grafik arus searah AC adalah grafik lurus tegangannya tetap terhadap waktu. Bentuk grafik arus bolak-balik adalah siusoidal yang artinya tegangannya berubah terhadap waktu. Tegangan listrik searah menghasilkan tegangan listrik yang kecil sehingga hanya dapat digunakan pada alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang kecil. Tegangan listrik bolak-balik menghasilkan tegangan yang besar sehingga bisa dipakai untuk alat elektronika yang membutuhkan energi listrik yang besar. Sumber arus listrik searah dari PLN. Sumber DC dari aki maupun batere kering. Contoh Soal Listrik Arus Searah 10 buah hambatan listrik disusun seperti gambar berikut! Masing-masing hambatan adalah identik dan besarnya 120 . Tentukan hambatan pengganti hambatan total antara titik A dan B dari gambar rangkaian di atas! Pembahasan Paralel antara R2 dan R3 namakan R23 sebesar 60 Paralel antara R4 , R5 dan R6 namakan R46 sebesar 40 Paralel antara R7 , R8 , R9 dan R10 namakan R710 sebesar 30 Seri antara R1 , R23 , R46 dan R710 menghasilkan RAB RAB = 120 + 60 + 40 + 30 = 250 Jadi, hambatan pengganti hambatan total antara titik A dan B yaitu 250 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Kusnandar dkk 2001, Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika SMK Tingkat I, Armico, Bandung. Tim. 1987,Teori Listrik 1, Pusat Pendidikan dan Latihan Pusdiklat PLN, Jakarta. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000, Yayasan PUIL Jakarta. Itulah ulasan tentang Listrik Arus Searah Pengertian, Dan Sumber Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih. Baca juga refrensi artikel terkait lainnya disini Pengertian, Rumus, Dan Satuan Energi Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap. Pengertian, Rumus Dan Satuan Daya Listrik Beserta Contoh Soalnya Lengkap. Pengertian Dan Rumus Gaya Gerak Listrik Beserta Contoh Soalnya Secara Lengkap. Pengertian, Dan Rumus Gaya Lorentz Beserta Contohnya Secara Lengkap Pengertian, Dan Rumus Gaya Berat Beserta Contoh Soalnya Lengkap. Pengertian, Rumus Dan Contoh Gaya Gesek Secara Lengkap. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
rangkaian listrik pada gambar diatas disusun secara